Sumber ;
https://www.google.co.id
1. Biografi Presiden Pertama, Ir. Soekarno
(1945-1966)
Presiden
pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di
Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya
bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa
hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri
Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh.
Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari
Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa
kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar.
Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar
Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian
melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu,
Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920,
pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah
Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada
25 Mei 1926.
Kemudian,
beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional
lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya,
Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929.
Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia
Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih
maju itu.
Pembelaannya
itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.
Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus
memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende,
Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah
melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang
disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus
1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia
yang pertama.
Selain Biografi Presiden indonesia, tambah juga pengetahuan anda disini
2. Biografi Presiden Kedua, Soeharto
(1966-19980)
Soeharto adalah Presiden kedua
Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921.
Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah
dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah.
Soeharto masuk sekolah tatkala berusia
delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD)
Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak
Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas
memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya
yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit
teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi
menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah
dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Perkimpoian Letkol Soeharto dan Siti
Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia
Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan
putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti
Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki
perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak
Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA,
komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan
Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin
pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat
itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu
juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus
G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan
sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden
Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret
dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta
mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi politik yang memburuk
setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak
Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret
1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu,
sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada
pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR
dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal
dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari
2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
3. Biografi Presiden Indonesia Ketiga,
Habibie (1998-1999)
Presiden
ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare,
Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan
bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini
dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui bersama
saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada
prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya
kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia
pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah
bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di
Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol
prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok
favorit di sekolahnya.
Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954,
beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat
gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian
mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah
tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor
kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi,
penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat
dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award,
itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie
hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor
konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu
bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi
panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat
Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis,
dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung
menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan
presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya
Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka.
Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga
negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan
mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
* VTOL ( Vertical Take Off & Landing )
Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN – 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
• Helikopter BO-105.
• Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
• Beberapa proyek rudal dan satelit.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN – 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
• Helikopter BO-105.
• Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
• Beberapa proyek rudal dan satelit.
4. Biografi Presiden Indonesia Keempat,
Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara yang dilahirkan di Denanyar
Jombang Jawa Timur pada tanggal 4 Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah
keturunan “darah biru”. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim
Asy’ari, pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU)-organisasi massa Islam terbesar
di Indonesia-dan pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj.
Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri.
Kakek dari pihak ibunya ini juga merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam
PBNU setelah K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Dengan demikian, Gus Dur merupakan
cucu dari dua ulama NU sekaligus, dan dua tokoh bangsa Indonesia.
Pada tahun 1949, ketika clash dengan
pemerintahan Belanda telah berakhir, ayahnya diangkat sebagai Menteri Agama
pertama, sehingga keluarga Wahid Hasyim pindah ke Jakarta. Dengan demikian
suasana baru telah dimasukinya. Tamu-tamu, yang terdiri dari para tokoh-dengan
berbagai bidang profesi-yang sebelumnya telah dijumpai di rumah kakeknya, terus
berlanjut ketika ayahnya menjadi Menteri agama. Hal ini memberikan pengalaman
tersendiri bagi seorang anak bernama Abdurrahman Wahid. Secara tidak langsung,
Gus Dur juga mulai berkenalan dengan dunia politik yang didengar dari kolega
ayahnya yang sering mangkal di rumahnya.
Sejak masa kanak-kanak, ibunya telah
ditandai berbagai isyarat bahwa Gus Dur akan mengalami garis hidup yang berbeda
dan memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab terhadap NU. Pada bulan April
1953, Gus Dur pergi bersama ayahnya mengendarai mobil ke daerah Jawa Barat
untuk meresmikan madrasah baru. Di suatu tempat di sepanjang pegunungan antara
Cimahi dan Bandung, mobilnya mengalami kecelakaan. Gus Dur bisa diselamatkan,
akan tetapi ayahnya meninggal. Kematian ayahnya membawa pengaruh tersendiri
dalam kehidupannya.
Dalam kesehariannya, Gus Dur mempunyai
kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Selain
itu ia juga aktif berkunjung keperpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan
tahun Gus Dur telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan
buku-buku yang agak serius. Karya-karya yang dibaca oleh Gus Dur tidak hanya
cerita-cerita, utamanya cerita silat dan fiksi, akan tetapi wacana tentang
filsafat dan dokumen-dokumen manca negara tidak luput dari perhatianya. Di
samping membaca, tokoh satu ini senang pula bermain bola, catur dan musik.
Dengan demikian, tidak heran jika Gus Dur pernah diminta untuk menjadi
komentator sepak bola di televisi. Kegemaran lainnya, yang ikut juga melengkapi
hobinya adalah menonton bioskop. Kegemarannya ini menimbulkan apresiasi yang
mendalam dalam dunia film. Inilah sebabnya mengapa Gu Dur pada tahun 1986-1987
diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia.
Masa remaja Gus Dur sebagian besar
dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu
pengetahuan mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di
pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Sebelum
berangkat ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu
Sinta Nuriyah anak Haji Muh. Sakur. Perkimpoiannya dilaksanakan ketika ia
berada di Mesir.
5. Biografi Presiden Indonesia Kelima,
Megawati (2001-2004)
Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta,
23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil
Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah
putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan
Fatmawati.
Megawati, pada awalnya menikah dengan
pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki
bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.
Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di
kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam
tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita
itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik
Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah
bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil
Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah
lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis,
Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu
negara yang berkunjung ke Istana.
Wanita bernama lengkap Dyah Permata
Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di
Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas,
yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari
keluarga politisi jempolan, Mbak Mega — panggilan akrab para pendukungnya —
tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang
sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai
pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon
legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.
Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.
Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR
sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah
tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak
menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak
melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi
politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung,
telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993
dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah
pada saat itu.
6. Biografi Presiden Keenam, Soesilo
Bambang Yudhoyono (2004-2014)
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden
sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan
terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9
September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga
almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini
adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit
menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti
Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang
putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi
SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi
Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara,
Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan
paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau
untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN),
Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY
masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah
idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin
keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara
dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah
lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak
langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin
Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk
Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu
belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri.
Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian
penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah,
Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat
julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan
terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di
Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry
Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih
honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon
Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985),
Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort
Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University
AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan
Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A,
Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976,
membawahi langsung sekitar 30 prajurit.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September
1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga
(Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie
Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri)
tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
7. Biografi Presiden Ketujuh, JOKOWI(
Sekarang )
Nama Lengkap : Ir. H. Joko Widodo
Nama Alias : Jokowi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surakarta, Jawa Tengah
Tanggal Lahir : Rabu, 21 Juni 1961
Zodiac : Gemini
Hobby : Membaca | Traveling
Kebangsaan : Indonesia
Partai politik : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Istri : Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
Anak : Gibran Rakabuming Raka - Kahiyang Ayu - Kaesang Pangarep
Alma mater : Universitas Gadjah Mada
Pekerjaan : Pengusaha
Akun Twitter : @jokowi_do2
Email : jokowi@indo.net.id
Mendengar nama Joko Widodo, tentu
Anda pasti ingat dengan seorang gubernur yang suka blusukan. Sekarang ini nama
Joko Widodo menjadi sangat terkenal dengan banyaknya para pakar yang
menyebutkan jika dia adalah salah satu calon presiden yang paling potensial.
Bahkan, banyak orang yang memprediksi jika dia adalah calon yang paling mungkin
menang dalam pemilu tahun 2014. Dalam biografi Joko Widodo disebutkan
jika dia lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di kota Solo. Dia berasal dari
keluarga yang cukup sederhana. Akan tetapi dengan kerja keras, membuat pria ini
bisa sukses.
Dalam biografi Joko Widodo dikatakan jika menempuh
pendidikan dasar hingga menengah di kota Solo. Dan setelah itu pada pendidikan
tinggi, Jokowi memilih untuk belajar di UGM. Pada saat menempuh pendidikan di
perguruan tinggi memang tidak ada prestasi yang menonjol yang dilakukan oleh
Jokowi. Setelah selesai kuliah, pria ini memilih untuk bekerja pada sebuah
perusahaan. Akan tetapi dia tidak bertahan lama dan memilih untuk meneruskan
usaha mebel yang dimiliki oleh keluarga. Dalam waktu yang cepat, usaha mebel
yang dilakukan berhasil mendapatkan banyak keuntungan.
Pada tahun 2005 Jokowi terpilih menjadi walikota Solo. Ada banyak sekali prestasi yang sudah dilakukan pria ini di kota Solo. Karena melihat prestasi Jokowi yang bagus di kota Solo, pada tahun 2012 dia dicalonkan menjadi gubernur Jakarta. Dalam biografi Joko Widodo disebutkan, untuk menjadi gubernur Jakarta, Jokowi harus menghadapi perlawanan yang sengit dari lawan politiknya. Dengan kerja keras yang dilakukan, akhirnya Jokowi bisa menang dalam pilkada Jakarta.
Setelah menjadi gubernur Jakarta, tentu membuat pria ini semakin sibuk. Banyak sekali aktifitas yang harus dia lakukan. Tidak sedikit pula media yang membuat berita khusus akan Jokowi. Dengan popularitas yang semakin meningkat ini sudah pasti membuat banyak orang yang ingin Jokowi maju sebagai presiden. Pada tahun ini Jokowi resmi menjadi calon presiden dari partai PDI-P. Dengan maju sebagai calon presiden, pria ini menjadi semakin sibuk dan banyak musuh khususnya dalam dunia politik.
Tanggal 20 oktober 2014, sosok wong cilik yang dikenal dengan gaya blusukannya ini secara resmi di lantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7. Hari yang begitu bersejarah untuk bangsa Indonesia dimana banyaknya masyarakat yang ikut merayakan pengangkatan Presiden ketuujuh ini. Tidak hanya dalam kalangan masyarakat biasa, beberapa artis pun ikut merayakan dengan menggelar acara konser salam 3 jari di Monas, Jakarta. Saat ini masyarakat menanti kinerja sosok Presiden RI ke-7 ini hingga tahun 2019. Semoga dengan membaca biografi Joko Widodo ini bisa menambah wawasan Anda.
Pada tahun 2005 Jokowi terpilih menjadi walikota Solo. Ada banyak sekali prestasi yang sudah dilakukan pria ini di kota Solo. Karena melihat prestasi Jokowi yang bagus di kota Solo, pada tahun 2012 dia dicalonkan menjadi gubernur Jakarta. Dalam biografi Joko Widodo disebutkan, untuk menjadi gubernur Jakarta, Jokowi harus menghadapi perlawanan yang sengit dari lawan politiknya. Dengan kerja keras yang dilakukan, akhirnya Jokowi bisa menang dalam pilkada Jakarta.
Setelah menjadi gubernur Jakarta, tentu membuat pria ini semakin sibuk. Banyak sekali aktifitas yang harus dia lakukan. Tidak sedikit pula media yang membuat berita khusus akan Jokowi. Dengan popularitas yang semakin meningkat ini sudah pasti membuat banyak orang yang ingin Jokowi maju sebagai presiden. Pada tahun ini Jokowi resmi menjadi calon presiden dari partai PDI-P. Dengan maju sebagai calon presiden, pria ini menjadi semakin sibuk dan banyak musuh khususnya dalam dunia politik.
Tanggal 20 oktober 2014, sosok wong cilik yang dikenal dengan gaya blusukannya ini secara resmi di lantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7. Hari yang begitu bersejarah untuk bangsa Indonesia dimana banyaknya masyarakat yang ikut merayakan pengangkatan Presiden ketuujuh ini. Tidak hanya dalam kalangan masyarakat biasa, beberapa artis pun ikut merayakan dengan menggelar acara konser salam 3 jari di Monas, Jakarta. Saat ini masyarakat menanti kinerja sosok Presiden RI ke-7 ini hingga tahun 2019. Semoga dengan membaca biografi Joko Widodo ini bisa menambah wawasan Anda.
0 komentar:
Posting Komentar