GANGGUAN DISIPLIN KELAS
A.
Pengertian
Disiplin kelas
Disiplin merupakan salah satu hal yang paling penting
dalam terciptanya pembelajaran yang efektif.
Disiplin
adalah pernyataan sikap mental dari diri individu maupun masyarakat yang
mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan
tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Sikap disiplin yang
dilakukan seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan
nilai tertentu. Nilai – nilai tersebut dapat diklarifikasi menjadi :
1. Nilai
– nilai keagamaan atau kepercayaan
2. Nilai
– nilai tradisional
3. Nilai
– nilai kekuasaan
4. Nilai
– nilai subjektif
5. Nilai
– nilai rasional
Disiplin kelas merupakan hal esensial terhadap
terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Terciptanya
disiplin menunjuk pada kepatuhan terhadap pelaksanaan peraturan yang ada di
kelas maupun di sekolah, serta menunjuk pada berjalannya sistem kontrol dalam
kelas. Jadi, disiplin kelas dapat
diartikan dimana tercipta keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya
tergabung atas guru dan siswa yang taat pada tata tertib yang telah ditetapkan.
B.
Faktor
Penyebab Gangguan Disiplin Dari Segi Siswa
Gangguan
disiplin kelas dapat saja terjadi setiap saat dalam proses
pembelajaran yang akan mengganggu kelancaran pembelajaran tersebut. Oleh
sebab itu guru perlu mengenal ciri-ciri perilaku siswa yang
dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas dan berdasarkan
pengetahuan tersebut akan dapat memprediksi cara menghindari atau
mengatasi masalah tersebut.
Perilaku
manusia pada umumnya disebabkan karena adanya dorongan dalam diri
yang perlu dipenuhi yang akan menimbulkan rasa puas dalam
diri orang. Begitu juga halnya dengan anak-anak. Ada lima tingkatan
kebutuhan manusia yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis yang bersifat jasmaniah
seperti kebutuhan makan minum, istirahat, pakaian ,perumahan dsb.
2. Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan rasa aman
dari sakit atau bahaya.
3. Kebutuhan akan kasih sayang atau cinta, yaitu
kebutuhan anda dibutuhkan atau disayangi.
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk
merasa sanggup atau mampu dan diakui orang atau merasa diri
berguna.
5. Kebutuhan mengembangkan diri, yaitu
kebutuhan untuk mengembangkan semua potensi yang ada
dalam diri sendiri.
Kelima kebutuhan di atas merupakan dasar penyebab
tingkah laku manusia termasuk anak. Kebutuhan tersebut
biasanya tidak sekaligus muncul semuanya tetapi tergantung
pada kebutuhan yang dominan yang dirasakan. Apabila kebutuhan
tersebut telah dipenuhi maka perilaku untuk memenuhinya akan melemah
dan begitulah untuk masing-masing kebutuhan. Sebaliknya apabila
kebutuhan pokok anak tidak terpenuhi akan terjadi
masalah-masalah tingkah laku yang akan mengganggu keamanan
atau disiplin kelas. Tingkah laku anak dalam kelas dapat dibedakan
atas 2 kategori yaitu masalah tingkah laku individual dan masalah tingkah
laku kelompok. Masalah tingkah laku individual terdiri dari tingkah
laku menarik perhatian, mencari kekuasaan, pembalasan dendam, dan
memperlihatkan ketidakmampuan. Tingkah laku anak yang salah disebabkan oleh
motif, mencari perhatian, pemuasan secepatnya dorongan-dorongan dan
kehendak , keinginan mengepalai, atau menguasai orang lain, pembalasan terhadap
kesalahan yang lalu, patah semangat atau rendahnya harga
diri.
Adapun masalah perilaku kelompok yang dapat
menggangu disiplin kelas ada 7 macam masalah perilaku kelompok dalam
manajemen kelas, yaitu :
a) Perilaku Kurang Kompak/ Bersatu
Ciri
perilaku kurang kompak ini terlihat dari timbulnya konflik
diantara individu-individu atau kelompok-kelompok kecil di kelas.
Terjadinya konflik ini dapat disebabkan adanya perbedaan nilai-nilai yang
dianut siswa, perbedaan persepsi mengenai hal tertentu dan dapat
juga disebabkan salah pengertian dalam komunikasi dengan teman sehingga
masing-masing merasa tidak cocok satu sama lain. Anda mungkin dapat
membayangkan perilaku apa yang muncul karena adanya konflik tersebut. Salah
satunya mungkin akan terjadi pertengkaran atau perang mulut
antar siswa dalam kelompok atau antar kelompok kecil
dalam kelas yang akan menggangu disiplin kelas . Selain dari
itu Anda mungkin juga pernah mengalami adanya siswa
yang bermusuh musuhan dan tidak bertegur sapa satu sama lain sehingga
iklim kelas terasa tegang dan tidak puas dengan kelompoknya.
Hal ini tentu akan berdampak pada proses belajar siswa dan perlu diatasi
oleh guru dengan bijaksana.
b) Perilaku yang Tidak Mematuhi Aturan dan Prosedur
Kerja
Perilaku
ini jelas ditandai dengan tidak taatnya akan norma-norma atau tidak
patuhnya siswa pada aturan dan prosedur kelas yang sudah ada. Misalnya, sering juga kita jumpai adanya siswa yang suka
berbicara keras-keras saat diperlukan suasana yang tenang dalam mengerjakan
tugas-tugas, atau ada siswa yang suka mondar mandir di kelas
sedangkan temannya duduk tenang menerjakan tugas-tugas yang diberikan
guru. Perilaku tersebut semuanya mengganggu ketenangan
temannya belajar dan perlu diatasi guru dengan segera.
c) Perilaku Reaksi Negatif terhadap Anggota Kelompok
Ciri
dari perilaku ini kelihatan dari ekspresi siswa yang bermusuhan
terhadap teman-temannya yang tidak diterima dalam kelompok, atau
temannya yang menyimpang dari norma kelompok, dan terhadap temannya
yang menghalangi usaha kelompok. Pernahkah Anda melihat siswa yang
di kucilkan oleh kelompoknya karena teman-temannya tidak
menyenangi dia masuk kelompok tersebut. Contoh lain ada juga siswa yang
berpenampilan lain dari kelompok menjadi sumber penolakan
atau ketidaksukaan teman-temanya . Perilaku kelompok tersebut tentu
akan menggangu disiplin kelas.
d) Perilaku Menyimpang yang disetujui Kelas
Munculnya
perilaku ini biasanya bermula dari siswa yang
mempunyai kebiasaan suka membadut
atau melawak, dan teman-temannya yang lain senang dengan
perilaku tersebut. Oleh karena dapat dukungan dari
teman-teman perilaku si pembadut akan menjadi jadi dan suasana kelas akan
terganggu. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan terus, apalagi kalau
leluconnya sudah menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Misalnya kadang-kadang siswa senang meniru tingkah laku guru yang
kurang disenanginya , atau teman-temannya di kelas yang kurang
disukainya. Sering juga kita jumpai siswa yang berasaldari
keluarga yang kurang mampu, menjadi bulan-bulanan oleh
teman-temannya di kelas. Tentu saja perilaku demikian jelas sudah
melanggar disiplin.
e) Perilaku Mudah Bingung, Macet Kerja dan Suka Meniru
Misalnya
pada suatu ketika siswa menyangka
guru kurang adil terhadap mereka. Hal ini
tentu didasarkan pada perilaku guru terhadap siswa sebelumnya. Siswa
memprotes sikap tersebut baik secara tersembunyi maupun terang
terangan dengan tidak mematuhi guru melakukan tugas yang diberikan
kepada mereka. Perilaku ini biasanya dimulai oleh kelompok tertentu
,
kemudian diikuti oleh kelompok lain yang
menjadikan kelas macet kerja. Jadi walaupun kelihatannya
penyebabnya kecil tetapi dapat berdampak besar pada perilaku siswa.
Oleh sebab itu kita sebagai guru harus
bijaksana dan adil sehingga tidak ada kelompok yang merasa
diperlakukan tidak adil. Anak-anak perlu kasih sayang dan
dihargai sebagaimana mestinya.
f) Perilaku Rendah Moral, Permusuhan, Mempertahankan Diri
dan Agresif
Kita
tahu bahwa siswa berasal dari berbagai latar belakang kehidupan
keluarga dan masyarakat. Perilaku siswa dipengaruhi oleh
lingkungan dan akan terbawa ke sekolah. Oleh karena itu
pada saat di kelas dapat muncul perilaku
siswa yang kurang baik kalau di rumah sudah terbiasa demikian.
Misalnya ada anak-anak yang suka mengucapkan kata-kata
yang kurang etis dan kalau dilarang temannya dia
akan marah sehingga akan terjadi pertengkaran. Disamping itu ada pula siswa
yang suka mempertahankan diri dan kalau dikatakan dia
telah melakukan suatu kesalahan tidak akan mau
mengakuinya dan akan mencari berbagai alasan untuk mempertahankan
dirinya tidak bersalah. Disamping itu sering juga kita jumpai
siswa yang suka berkelahi atau bermusuhan sesama temannya di
kelas yang membuat suasana kelas tidak
tertib lagi. Selain dari contoh-contoh
tersebut mungkin Anda juga pernah menjumpai
adanya kelompok siswa yang suka menertawakan atau mengejek
kekurangan temannya yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,
atau yang mempunyai cacat tertentu.
g) Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri dengan Perubahan
Lingkungan
Di
sekolah sering terjadi perubahan-perubahan seperti
perubahan peraturan sekolah/perubahan tata tertib kelas, yang sulit
diterima oleh sebagian siswa yang sudah terbiasa dengan keadaan
yang lama. Mereka sulit menyesuaikan diri dengan perubahan baru
tersebut sehingga akan mempengaruhi pada perilakunya yang
dapat menggangu disipli n kelas . Misalnya mungkin mereka
akan sering melanggar aturan yang baru tersebut karena sudah
terkondisi dengan aturan yang lama dan mungkin juga lupa bahwa ada
peraturan baru. Perubahan lain yang terjadi disekolah yang menuntut
penyesuaian baru bagi siswa adalah perubahan guru mengajar, terutama sekali di
SD. Mereka sudah serasi dengan guru kelas yang lama dan perlu
menyesuaikan diri lagi dengan guru yang baru sehingga akan menimbulkan
berbagai kesulitan bagi siswa yang tidak mampu menyesuaikan diri.
C.
Faktor
Penyebab Gangguan Disiplin Dari Segi Guru
Secara garis besarnya masalah disiplin yang
bersumber dari guru dapat dilihat dari segi berikut ini, yaitu :
1.
Faktor
Sifat dan Sikap Guru
Kita
tahu bahwa guru merupakan orang yang terdekat bagi siswa di
sekolah, dan karena itu sifat dan sikap guru berdampak langsung pada
prilaku siswa. Pernahkah Anda melihat seorang guru yang
bersikap otoriter pada siswa atau yang suka memaksakan kehendaknya,
tanpa meperhatikan keadaan siswanya? Apa respon siswa terhadap
sikap guru tersebut? Sikap guru tersebut dapat menjadikan siswa pura-pura
patuh, apatis, dan agresif. Apabila keadaan ini terjadi dapat
kita bayangkan siswa tidak patuh lagi pada guru, tidak mau
tahu saja dan siswa yang mempunyai sifat berani tentu akan
memprotes atau melawan pada guru. Jadi sikap guru
yang otoriter tersebut akan mengganggu disiplin
kelas.
Sikap
apa lagi dari guru yang juga dapat menimbulkan gangguan disiplin
kelas? Apakah menurut Anda sikap kurang menghargai
siswa dapat mengganggu disiplin kelas? Kita tahu siswa sebagai
manusia butuh untuk dihargai dan apabila guru tidak menghargai
mereka setelah mereka melakukan sesuatu yang pantas dihargai mereka
akan kecewa dan timbul rasa tidak puas pada diri siswa. Rasa
tidak puas ini akan berkembang menjadi prilaku-prilaku yang
menggangu ketentraman kelas seperti memukul meja, memaki-maki guru ,marah
dsb.
Di
samping kedua sikap yang kita sebutkan diatas, ada pula
guru yang mempunyai sikap kurang senang pada anak secara umum
atau pada anak-anak tertentu. Kita tahu anak – anak
butuh perhatian dan kasih sayang baik dari orang tuanya maupun dari
guru. Kalau guru kurang menyukai mereka berarti kebutuhan untuk
mendapat perhatian dan kasih sayang kurang terpenuhi. Siswa
yang melihat sikap kuru yang kurang menyenangi mereka akan bereaksi
dengan ber bagai bentuk prilaku supaya guru
memperhatikannya. Misalnya ada siswa yang membuat lelucon
ketika guru sedang mengajar, berbicara keras keras supaya kedengaran oleh
guru, bernyanyi nyanyi sendiri, meniru -niru cara orang berbicara
sehingga teman-temannya tertawa dan ketentraman kelas akan
terganggu. Reaksi lain dari siswa terhadap sikap guru tersebut
adalah timbulnya rasa benci dan dendam dalam diri siswa karena
merasa tidak diberlakukan secara wajar.
Sikap guru yang terlalu mementingkan mata pelajaran
daripada siswa sendiri juga dapat merupakan penyebab gangguan
disiplin kelas. Pernahkan Anda melihat seorang guru yang terlalu terfokus pada
kegiatan instruksional yang dilakukannya dan tidak memperhatikan
situasi dan kondisi siswa. Apakah siswa memperhatikan penjelasan
yang diberikannya, atau apakah mereka dapat memahami
atau tidak , tidak dipedulikan guru yang penting tugasnya
mengajar selesai. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang
tinggi akan mendengarkan guru tersebut mengajar sedangkan siswa
yang mempunyai motivasi belajar yang kurang akan berprilaku semau mereka
karena tidak diperhatikan guru. Anda mungkin dapat membayangkan
berbagai prilaku siswa kalau guru tidak memperhatikannya. Misalnya
ada siswa yang bercerita sesama temannya , ada yang bermain-main
sambil duduk , ada yang bergelut dengan temanya yang semuanya
itu menunjukkan kelas tidak disiplin. Guru hanya terfokus
pada pengajaran dan mengabaikan manajemen kelas sehingga pengajaran
kurang efektif.
Masalah
sikap kurang sopan dari guru juga akan dapat menimbulkan
gangguan disiplin kelas.Guru sebagai orang panutan bagi siswanya perlu
mempunyai sopan santun terhadap orang lain termasuk pada siswanya.
Prilaku guru akan ditiru dan digugu oleh siswanya. Oleh sebab itu
apabila guru kelihatan oleh siswa kurang sopan, misalnya : guru
duduk di depan kelas dengan kaki ke atas meja atau berdiri di
depan kelas dengan sebelah kaki naik atas kursi atau prilaku lainnya yang
kurang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Siswa akan cepat
bereaksi menunjukkan rasa tidak senang atau memprotes prilaku guru
tersebut sehingga kelas akan ribut.
Selanjutnya
mari kita lihat faktor sifat guru yang dapat menimbulkan gangguan
disiplin kelas.
a.
Sifat
tidak konsisten
Guru hendaklah mempunyai pendirian yang sudah
mantap tidak mudah berubah karena ada prinsip yang dipegang
sebagai seorang guru. Sifat konsisten adalah perlu dalam membina disiplin
kelas. Oleh karena itu sifat tidak konsisten akan menimbulkan
gangguan disiplin kelas. Misalnya siswa telah sepakat dengan guru
untuk melaksanakan tata tertib kelas, yaitu siapa yang terlambat datang
tidak boleh masuk kelas. Pada suatu pagi Ani terlambat datang
. Dia mengetuk pintu minta izin masuk guru tidak
mengizinkannya tanpa bertanya alasannya terlambat. Tidak lama
kemudian datang pula Ana mengetuk pintu minta izin
masuk dan guru mengizinkanya. Dari contoh tersebut kelihatan
guru tidak konsisten menjalankan tata tertib kelasnya. Sifat
guru yang tidak konsisten ini akan dapat menimbulkan protes bagi
siwa yang mengatakan guru tidak adil dan kelas akan
ribut. Bila guru selalu bersifat tidak konsisten siswa akan menjadi
bingung mana aturan yang boleh mana yang tidak sehingga akan
mempengaruhi prilaku siswa menjadi kurang disiplin.
b.
Sifat kurang pengendalikan diri
Guru
yang kurang dapat menahan emosi, cepat marah tanpa alasan , suka
memukul siswa , atau menyakiti perasaan siswa dengan kata-katanya ,
cenderung mendapat reaksi negatif dari siswa sehingga ketertiban
kelas terganggu. Bagaimanakah menurut Anda reaksi siswa
terhadap guru yang demikian? Sebagian siswa mungkin akan
takut, sebagian lagi mungkin tertawa dalam hati atau dengan
temannya secara diam-diam sehingga konsentrasi siswa terhadap pelajaran
akan terganggu.
c.
Sifat
suka bergunjing
Sifat guru yang suka bergunjing dapat mengganggu disiplin
kelas. Kebiasaan guru yang suka menyebut kekurangan-kekurangan siswa atau guru lainnya di kelas dapat
menimbulkan reaksi kurang senang pada siswa dan kurang menghargai
guru tersebut. Siswa yang berani mungkin akan langsung
berkomentar pada guru kenapa Bapak/Ibu suka menyebut keburukan
orang lain? Menurut Ibu Agama tidak baik. Kalau hal ini
terjadi situasi kelas sudah terganggu. Bagi siswa yang suka
meniru mereka akan meniru prilaku guru tersebut
dan akan membicarakan temannya sambil belajar yang juga akan
menggangu disiplin kelas.
d.
Sifat
kurang humor
Perasaan
humor sekali-kali diperlukan dalam proses pembelajaran untuk
menyelingi situasi kelas supaya tidak membosankan siswa
belajar. Kalau siswa belajar waktu siang atau sore dengan
udara yang panas, atau waktu siswa kelihatannya mengantuk maka
humor dari guru perlu ada untuk menyegarkan situasi kelas yang
kurang kondusif untuk belajar. Tanpa adanya sifat humor dari
guru akan menjadikan siswa bosan atau jenuh belajar sehingga tidak
meperhatikan lagi pelajaran yang diberikan guru. Jadi sifat
kurang humor dapat menggangu disiplin kelas .
2.
Faktor
Komunikasi Guru
Dalam
proses belajar mengajar faktor komunikasi mempunyai peranan
penting dalam menentukan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu
guru hendaklah mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik agar dapat
mengajar secara efektif. Apabila kemampuan berkomunikasi guru kurang
baik, akan dapat menimbulkan gangguan disiplin kelas. Diantara
faktor komunikasi ini yang mempengaruhi disiplin kelas adalah kejelasan
pengucapan kata-kata, kecepatan berbicara, nada suara dan
ketepatan penggunaan bahasa dengan latar belakang siswa.
Begitu juga halnya dengan guru yang suka berbicara
cepat,siswa sulit memahami pelajaran yang disampaikan guru. Situasi ini
dapat menimbulkan reaksi siswa untuk berkomentar tidak
mengerti pak/bu atau terlalu cepat pak/bu, sehingga kelas
menjadi terganggu. Selain dari itu guru yang suka memakai
bahasa asing atau bahasa yang tidak dipahami siswa juga akan
menggangu disiplin kelas.
Berdasarkan
uraian di atas jelas bahwa faktor kejelasan ,kecepatan, nada, dan bahasa
yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran dapat mempengaruhi disiplin
kelas. Oleh karena itu guru hendaklah mampu
menyesuaikan tempo berbicara , kejelasan kata yang diucapkan dan
nada suara serta bahasa yang digunakan dengan tingkat bahasa anak.
3.
Faktor
Kemampuan Profesional Guru
Ketertiban
dalam kelas juga ada kaitannya dengan kemampuan profesional guru
itu sendiri. Misalnya guru yang tidak mampu menvariasikan metode mengajarnya akan dapat menjadikan siswa bosan
belajar dan kurang perhatiannya terhadap pelajaran dan kelas akan menjadi
ribut. Begitu juga halnya dengan guru yang kurang pandai
mempertimbangkan tugas-tugas yang diberikan kepada siswa . Kalau
guru terlalu berat memberi tugas dan tidak sesuai
dengan kemampuan siswa , siswa akan mengeluh dan mungkin juga
tidak mengerjakannya karena tidak mampu melakukannya. Hal ini dapat
berdampak kepada kepatuhan siswa pada guru. Bagaiman siswa akan
mengerjakan tugas kalau mereka tidak tahu mengerjakannya , atau dapat
juga terlalu banyak sehingga tidak cukup waktu untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu pemberian tugas pada siswa hendaklah disesuaikan dengan
kemampuan dan keadaan siswa. . Hal lain lagi yang berkaitann dengan
tugas adalah pemeriksaan tugas dan pemberian balikan kepada siswa.
Guru yang tidak memeriksa tugas dan tidak mengembalikannya kepada siswa
dapat menjadikan siswa malas mengerjakan tugas-tugas dan kurang patuh pada
guru. Siswa ingin tahu apakah tugas yang dibuat itu betul atau
salah. Balikan yang diberikan guru akan menimbulkan rasa puas dalam
diri siswa dan dapat lebih memotivasi siswa belajar.
D.
Jenis
– Jenis Gangguan Disiplin Kelas
Penyebab
/factor terjadinya gangguan disiplin yaitu : Belum terpenuhi kebutuhan
fisiologis Belum terpenuhi kebutuhan makan, minum, istirahat, rumah, dsb. Belum
terpenuhi kebutuhan akan harga diri, Belum terpenuhi kebutuhan perkembangan
diri.
1. Gangguan
percakapan
Penyebab : bisa terjadi
karena keterlambatan bicara, devpivasi (lingkungan sepi, dua bahasa, status
ekonomi social, teknik pengajaran salah, dan sikap orang tua).
Cara penanggulangan
gangguan percakapan dapat dilakukan dengan guru segera menghampiri mereka untuk
memberikan motivasi agar mereka mengerjakan tugas-tugasnya.
2. Gangguan
melempar catatan
Factor munculnya
gangguan melempar catatan terjadi karena adanya rasa bosan yang dirasakan para
peserta didik dalam ketidak tepatan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru.
Cara penanggulangan
melempar catatan yaitu dengan memberikan peringatan secara baik dan memberi
nasihat terhadap siswa bahwa perbuatan tersebut akan merugikan diri sendiri.
3. Gangguan
kebiasaan yang berlebihan diantara siswa
Penyebab terjadinya
gangguan ini yaitu adanya naluri manusia yang bebas.
Cara penanggulangannya
yaitu dengan memberi ahu atau nasihat bahwa disamping hak ada kewajiban untuk
tidak mengganggu orang lain.
4. Gangguan
permusuhan diantara peserta didik dan kelompok
Penyebab terjadinya
gangguan ini diakibatkan adanya rasa ego yang belum bisa terkendalikan oleh
para peserta didik yang mengakibatkan adanya perselisihan satu sama lain.
Cara penanggulangannya
yaitu dengan menasihai tentang efek yang akan timbul akibat permusuhan dan
mencari penyebab terjadinya permusuhan serta mencari solusinya.
5. Gangguan
menyontek
Terjadi karena
ketidaksiapan peserta didik atau materi yang melebihi batas.
Cara mengatasi masalah
tersebut yaitu dengan memberikan motivasi dan memberikan kesempatan bijak dan
tugas yang sesuai kemampuan pesarta didik dan member nasihat kalau menyontek
akan mengakibakan konsentrasi buyar dan tidak akan menyelesaikan pekerjaan
dengan baik.
6. Gangguan
pengaduan
Terjadi karena adanya
pengaduan atau laporan dari peserta didik yang mengharuskan seorang guru harus
bisa membedakan pengaduan dan laporan bertindak bijaksana dan konsisten dalam
menjelaskan hak tersebut.
7. Gangguan
tabiat marah
Solusi dari gangguan
ini yaitu denagn memisah siswa yang tabiat marah terhadap siswa yang baik dan
mencari penyebab serta membantu menyelesaikan persoalannya.
8. Gangguan
penolakan permohonan guru
Cara penanggulangannya
yaitu dengan berdialog dengan pesera didik dan mencari alternative lain dengan
menciptakan Suasana sejuk dan objektif akan menghilangkan gangguan tersebut.
9. Gangguan
perpindahan situasi
Gangguan ini terjadi
karena adanya ganti pelajaran, pindah kelas, perubahan jadwal. Oleh karena itu
guru harus siap akan alternatif untuk mencari inisiatif lain serta melakukan
pengawasan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad, Rohani. (2004) . pengelolaan pengajaran. Jakarta
: Rhineka Cipta.
______. (2014). Faktor Penyebab Gangguan Disiplin Kelas . [Online]. Tersedia:( http://riskangeblog.blogspot.co.id/2014/02/faktor-penyebab-gangguan-disiplin-kelas.html ) [ 4 April 2018].
0 komentar:
Posting Komentar